Semboyan YPUH


MELALUI YPUH KITA WUJUDKAN KESATUAN PEMAHAMAN UMAT HINDU BERDASARKAN WEDA


tab

Tampilkan postingan dengan label NGABEN / KREMASI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label NGABEN / KREMASI. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 September 2015

Pengabenan Kamis 17 Nopember 2015



Kamis 17 September 2015


Ketua YPUH (Jero Mgk. Nyoman Sedana Wijaya, BA)
Pagi hari dimana matahari belum terlihat tepat pukul 05.30 kegiatan di Yayasan Pengayom Umat Hindu (YPUH) sudah di mulai,di awali penjemputan  jenasah yang pertama menuju lokasi Desa Tista, Kecamatan Busung Biu, Kabupaten Buleleng untuk dibawa ke Rumah Duka & Krematorium YPUH oleh tim Ambulan YPUH. Yang di upacarai bernama I Made Mika (laki-laki)  dan Pengabenan yang ke-dua bernama Gede Gerhard Harmen Jan Hagens (Laki-laki) berkewarganegaraan Belanda namun tinggal di Tabanan dan meninggal di Rumah Sakit Sanglah. Sehingga penjemputan jenasah ke dua langsung menuju Rumah Sakit Sanglah. Dengan diperkirakan jadwal penjemputan dari Singaraja menuju rumah Sakit Sanglah pada pukul 09.00 Wita dan sampai di Rumah Duka & Krematorium YPUH pada pukul 14.00 wita


Upacara  Pengabenan YPUH memiliki tiga (3) paket yang tujuannya memberikan pilihan serta kemudahan bagi  Umat Hindu  (Untuk melihat penjelasan tentang tiga(3) paket yang ada di YPU dapat dilihat pada postingan dengan label “paket” ).  Upacara pengabenan dari Desa Tista dan warganegara Asing  ini menggunakan paket 3 yaitu “puput ngelanus ngelinggihang ring merajan” dan di puput oleh Srimpu Nabe Widya Kerti.  Secara singkat dapat saya sampaikan  upacara ini memiliki beberapa tahapan : Nyiramang, Ngaskara, Peguntingan, Pegesengan, Pengiriman kesegara, Nuntun kepeyadnyan (Rumah Duka YPUH), Nyekah, Pengiriman kesegara, Nuntun raris ngelantur ngelinggihang kemerajan, Puput. Dan seluruh dari upacara Pitra Yadnya ini berakhir pada pukul 21.00 wita

Tujuan awal dari Yayasan Pengayom Umat Hindu(YPUH) yang selalu dipegang sampai saat ini adalah kami berusaha untuk memberikan pelayanan kepada siapa pun mereka tanpa kami melihat label, dari mana mereka, siapa mereka namun yang kami gunakan sebagai landasan adalah kita sebagai umat manusia yang sudah seyogyanya kita saling membantu dan bukan membuat susah ketika ada yang memerlukan bantuan, apa lagi menyangkut yang namanya tentang kematian. Semoga keberadaan Yayasan Pengayom Umat Hindu (YPUH) dapat memberikan kebahagian.

Doa sebelum Kremasi di mulai


  

Senin, 23 Maret 2015

Pengabenan/kremasi 23 Maret 2015

Ketua YPUH (Jero Mgk. Nyoman Sedana Wijaya, BA)
     Hari ini Senin tanggal 23 Maret 2015 pada jam 08:00 wita Yayasan Pengayom Umat Hindu (YPUH) melaksanakan Pengabenan/kremasi. Pelaksanaan Yadnya ini di awali dengan penjemputan layon di rumah keluarga duka menuju Rumah Duka dan Krematorium Yayasan Pengayom Umat Hindu (YPUH) menggunakan mobil ambulan dari YPUH. Lokasi dari YPUH ini tepatnya berlokasi di jalan Pulau Kalimantan No. XX lingkunagan Kampung Baru,Kelurahan Kampung Baru.
     Dalam proses penjemputan ini di-ikuti oleh keluarga dan juga para kerabat menuju lokasi Rumah Duka Yayasan Pengayom Umat Hindu. Setibanya di rumah duka YPUH para pecalang dan juga hansip yang sudah di kondisikan siap mengamankan lalu lintas maupun parkir sehingga lalu lintas disekitar menjadi tertib,aman dan para keluarga maupun kerabat yang hadir menjadi nyaman.
     Saat mobil ambulan memasuki Rumah Duka YPUH layon/jenasah diturunkan oleh para keluarga di pandu oleh tim dari YPUH menuju tempat pemandian layon.
Setelah itu selesai para keluarga dan kerabat yang hadir di harapakan masuk kedalam aula untuk melaksanakan acara selanjutnya yang di isi oleh Bapak Ketua YPUH. Dalam hal ini Bapak Ketua selalu dan menjadi sebuah pakem sebelum lanjut pada sesi ritual kremasi/pengabenan ini Bapak ketua selalu dan berusaha untuk menyampaikan keberadaan Yayasan Pengayom Umat Hindu (YPUH) ini sehinga mereka semua yang hadir paham maksud dan tujuan lahirnya yayasan ini di tengah-tengah masyarakat. Dan juga tidak henti-hentinya Ketua YPUH menyampaikan pemahaman tentang acara pengabenan/kremasi ini sehinga mereka yang hadir paham betul tujuan dari pengabenan dan bukan pemahaman atas dasar "mule keto", "keto dapet". Namun YPUH dalam melaksanakan ritual Agama selalu berdasarkan/mengunakan barometer yang pasti yaitu kitab suci umat Hindu "Weda" dan menggunakan salah satu lontar yaitu "Yama Purana Tatwa".
Ambulan YPUH
Mendet